As Bali embarks on its ambitious transition to electric vehicles (EV), this session explores the delicate balance between technological advancement and social responsibility. Facing increasing traffic pressures from tourism, Bali presents a unique case for addressing the economic, social, and environmental impacts of transport electrification while promoting equity and sustainability.
By bringing together the perspectives of policy advocates, energy experts, and community leaders, this session invites participants to explore the practical realities of integrating EV technology into Bali’s urban context. The conversation will address critical issues such as managing traffic congestion, building the necessary infrastructure, and ensuring local employment opportunities, while examining how cross-sector collaboration can make Bali a model for an inclusive and innovative EV transition.
This session offers a sustainable transportation approach as part of Bali’s low-carbon future, supported by WRI Indonesia.
Seiring dengan transisi ambisius Bali menuju kendaraan listrik (EV), sesi ini mengeksplorasi keseimbangan antara kemajuan teknologi dan tanggung jawab sosial. Menghadapi tekanan lalu lintas yang meningkat akibat pariwisata, Bali menjadi kasus unik dalam mengatasi dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan dari elektrifikasi transportasi sambil mempromosikan kesetaraan dan keberlanjutan.
Dengan menghadirkan perspektif para pegiat kebijakan, pakar energi, dan pemimpin komunitas, sesi ini mengajak peserta untuk mengeksplorasi realitas praktis dalam mengintegrasikan teknologi EV ke dalam konteks perkotaan Bali. Diskusi ini akan membahas isu-isu penting seperti mengelola kemacetan lalu lintas, membangun infrastruktur yang diperlukan, dan memastikan peluang kerja lokal, sambil meninjau bagaimana kolaborasi lintas sektor dapat menjadikan Bali model transisi EV yang inklusif dan inovatif.
Sesi ini menawarkan pendekatan transportasi berkelanjutan sebagai bagian dari masa depan rendah karbon di Bali, didukung oleh WRI Indonesia.