Ubud, Bali — Menuju pergantian tahun, Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) umumkan panggilan terbuka seleksi Emerging Writers/Penulis Emerging 2025 untuk talenta-talenta sastra muda Indonesia. Untuk tahun 2025, salah satu festival sastra terbesar di Asia Tenggara ini menerima karya berupa cerita pendek (cerpen) yang merespons dinamika dan situasi Indonesia hari ini, misalnya yang menyangkut isu kelokalan, persoalan sosial, historis, realitas masyarakat digital, atau tema-tema lainnya, dengan tenggat waktu pengiriman pada 9 Februari 2025.
Rangkaian seleksi akan dilakukan hingga April 2025, melibatkan dewan kurator yang beranggotakan sastrawan dan akademisi sastra Indonesia. Karya-karya yang terpilih nantinya akan diluncurkan dalam sebuah antologi dwibahasa—bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, dan penulis dari karya-karya tersebut akan mendapatkan bimbingan dan pelatihan penulisan kreatif, menghadiri sekaligus menjadi pembicara di UWRF 2025 bersama deretan penulis nasional dan internasional, serta mendapatkan akses ke berbagai program, promosi, dan jejaring yang akan mendukung perkembangan kariernya sebagai penulis.
Berikut ini adalah syarat dan ketentuan untuk mengikuti seleksi:
Ketentuan Umum
Mengirimkan satu cerita pendek (cerpen).
Karya yang diseleksi ditulis paling lama tahun 2024.
Melampirkan karya-karya lainnya dalam bentuk pdf atau tautan sebagai bahan pertimbangan dewan kurator.
Karya belum pernah dipublikasikan dalam bentuk buku cetak, e-book, dan atau platform digital.
Karya tidak sedang diikutkan dalam seleksi serupa.
Karya ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik.
Cerpen adalah karya asli, bukan saduran, dan bukan jiplakan dan hasil kecerdasan intelektual (AI).
Pengumpulan karya paling lambat Kamis, 6 Februari 2025, Pukul 23:59 WITA. (Waktu Indonesia Tengah).
Persyaratan Khusus
Karya harus memiliki panjang minimal 2.500 kata dan maksimal 3.500 kata, ukuran halaman A4, spasi 1,5 huruf Times New Roman dengan ukuran 12.
Karya dikirim dalam satu file format pdf, dengan nama: judul karya pertama_UWRF25 (Contoh: Ibadah Kebudayaabn_UWRF25).
Peserta adalah Warga Negara Indonesia, dibuktikan dengan melampirkan foto KTP atau tanda pengenal lainnya.
Mencantumkan nama dalam karya.
Biodata dicantumkan pada file terpisah.
Lain-lain
Penulis Emerging UWRF adalah penulis muda dalam karya (belum mempublikasikan lebih dari 2 buku) atau muda dalam usia (maksimal 35 tahun).
Hak cipta naskah sepenuhnya milik penulis.
Panitia memiliki hak untuk menerjemahkan serta menerbitkan karya-karya yang terkurasi ke dalam antologi dwibahasa tahunan festival serta mempublikasikan cukilan bila diperlukan.
Keputusan Dewan Kurator tidak dapat diganggu gugat dan tidak diadakan surat-menyurat.
Dewan Kuratorial terdiri dari penulis, penerbit, dan ahli sastra. Pengumuman dewan juri akan dilakukan pada Januari 2025.
Penulis terpilih akan dipilih berdasarkan kekuatan dan kedalaman karakter, gaya penceritaan yang kreatif dan orisinal, serta penguasaan bahasa. (Harap merujuk pada kriteria penilaian).
Penulis yang lolos seleksi akan diumumkan pada 11 April 2025 melalui website ubudwritersfestival.com
Peluang untuk Penulis Emerging Terpilih
Penulis Emerging UWRF 2025 yang terpilih akan mendapatkan kesempatan yang luar biasa, antara lain:
Menghadiri Ubud Writers & Readers Festival 2025.
Membangun jaringan dengan ratusan penulis nasional dan internasional.
Akomodasi gratis selama festival.
Tiket pesawat pulang pergi ke Bali.
Per diem selama festival berlangsung.
Partisipasi dalam lokakarya penulisan kreatif sebelum UWRF 2025.
Meluncurkan kumpulan antologi bersama penulis emerging Indonesia terpilih lainnya.
Mengikuti berbagai jamuan makan malam dan acara spesial bersama penulis-penulis ternama dunia.
Mendapatkan kesempatan istimewa untuk memilih berbagai lokakarya dan akses ke puluhan Program Utama selama UWRF 2025.
Menjadi pembicara bersama penulis undangan UWRF lainnya di berbagai program festival.
Dilibatkan dalam kampanye media sosial
Terhubung dengan organisasi sastra, komunitas penulis lokal, penerbit, dan festival internasional.
Kriteria Penilaian
Para juri akan memberikan nilai berdasarkan aspek-aspek berikut;
Pengembangan Karakter: Kedalaman, keterkaitan, kompleksitas, dan pengembangan karakter sepanjang cerita. Penulis harus menciptakan karakter multi-dimensi yang mencerminkan dinamika masyarakat dan budaya Indonesia.
Gaya dan Bahasa: Penilaian terhadap kosakata, struktur kalimat, dan pilihan gaya bahasa. Fokus pada ekspresi kreatif, kejelasan, dan kesesuaian dengan bentuk sastra tradisional.
Teknik Bercerita: Penilaian terhadap struktur plot, ritme, penggunaan dialog, dan narasi. Orisinalitas dalam bercerita dan memiliki pendekatan yang inovatif akan menjadi poin tambahan.
Relevansi Tematik: Dorongan untuk memasukkan tema-tema relevan dalam cerita, seperti identitas, migrasi, isu lingkungan, atau keadilan sosial, yang sejalan dengan tujuan festival.
Konteks Budaya: Penekanan pada keaslian dan representasi budaya, memberikan nilai lebih pada cerita yang mencerminkan budaya lokal, tradisi, dan isu sosial kontemporer.
Kreativitas dan Orisinalitas: Orisinalitas sangat penting; cerita harus menyajikan ide baru dan menantang narasi konvensional, serta mengeksplorasi suara yang kurang terwakili.
Batasan Konten Agama: Mengingat tujuan untuk menciptakan koleksi yang inklusif dan beragam, kami mohon agar pengajuan tidak mencakup konten agama yang kuat. Pedoman ini bertujuan untuk memastikan bahwa antologi kami dapat diterima oleh audiens yang lebih luas dan membangun rasa toleransi dan menghargai seluruh pembaca dari berbagai latar belakang. Kami menghargai kreativitas Anda dan mendorong untuk mengeksplorasi berbagai tema yang mencerminkan kekayaan budaya dan masyarakat Indonesia.
Diselenggarakan sejak tahun 2008, program Emerging Writers UWRF telah berhasil menjaring ratusan talenta sastra dari berbagai penjuru Indonesia. 17 buku antologi karya 196 penulis terpilih telah diterbitkan hingga tahun 2024, dan UWRF terus bertekad untuk memetakan, merangkul, dan memberi ruang untuk penulis-penulis muda tanah air, baik di rumahnya sendiri maupun di panggung global.
Gustra Adnyana, Manajer Program Indonesia UWRF, menyampaikan, “Setiap tahun, kami terus berjuang untuk mempertahankan program ini, menciptakan ruang bagi penulis dari berbagai daerah di Indonesia untuk berpartisipasi dalam festival. Mereka hadir untuk meluncurkan buku, menjadi pembicara, dan mengikuti rangkaian program di Ubud. Di sini, mereka berkesempatan berbaur dengan penulis serta pembicara dari berbagai belahan dunia, membuka jejaring yang lebih luas dalam dunia sastra, dengan harapan dapat memberikan dampak luar biasa bagi perjalanan mereka.”
Yayasan Mudra Swari Saraswati selaku penyelenggara UWRF juga berupaya untuk terus mengembangkan program agar memberikan lebih banyak manfaat kepada penulis terpilih. Beberapa aspek yang ingin dikembangkan meliputi peningkatan kapasitas dan perluasan eksposur penulis terpilih melalui kesempatan tampil di berbagai festival lain. Tahun lalu, misalnya, para penulis terpilih mendapatkan pelatihan dari Dee Lestari, Faisal Oddang, dan Putu Juli Sastrawan, serta ditampilkan di festival-festival bergengsi seperti IdeaFest dan Emerging Writers’ Festival Australia.
“Program ini adalah ruang bagi suara-suara baru untuk bersinar, menunjukkan kekayaan ide dan cerita yang mungkin belum banyak didengar. Kami mengundang semua penulis muda untuk mengirimkan karya mereka dan bergabung dengan komunitas kreatif yang merayakan keberagaman dan imajinasi tanpa batas.” ujar Janet DeNeefe, Pendiri & Direktur UWRF.
CATATAN UNTUK EDITOR:
Untuk pertanyaan atau permintaan wawancara dengan Janet DeNeefe, Pendiri & Direktur, UWRF, atau Gustra Adnyana, Manajer Program Indonesia UWRF, silakan kontak Dewi Setiawan, Media Relations Coordinator, di +62 822 1098 1998 (WhatsApp) atau email di dewi@yayasansaraswati.org.
Informasi lebih lanjut dan formulir pengiriman karya dapat diakses di ubudwritersfestival.com/emerging-writers-2025. Materi pendukung seperti foto-foto yang diperlukan untuk keperluan liputan tersedia di sini.