"I see everything. I see all 84 of the days I lived through. I hear the voices and the screams. I see the rubble. I look deeply into the eyes of those who were killed. I am still there. I walk toward my tent. I sit down with my friends to talk about the day’s news. I nag Ibrahim for the umpteenth time to reach out to anyone who might have heard from our father. I smell the smoke of the fire, breathe in the steam of the boiling tea. I still see everything."
Atef Abu Saif provides a unique perspective on life in the Gaza Strip through his recent dispatches. This event offers personal insights from this prominent Palestinian author, political scientist, and former Minister of Culture in the Palestinian Authority, highlighting experiences during a time of warfare.
"Saya melihat semuanya. Saya melihat seluruh dari 84 hari yang saya lewati. Saya mendengar suara-suara dan teriakan-teriakan. Saya melihat puing-puing bangunan. Saya menatap dalam-dalam mata mereka yang terbunuh. Saya masih di sana. Berjalan ke arah tenda. Duduk bersama kawan-kawan dan membicarakan berita hari itu. Saya membujuk Ibrahim untuk kesekian kalinya untuk menghubungi siapapun yang mungkin mendengar kabar dari ayah kami. Saya mencium bau asap yang muncul dari api, menghirup uap dari teh yang mendidih. Saya masih melihat semuanya."
Atef Abu Saif memberikan perspektif yang tak biasa tentang kehidupan di Jalur Gaza melalui laporan-laporan terbarunya. Acara ini menawarkan tinjauan pribadi langsung dari penulis, ilmuwan politik, dan mantan Menteri Kebudayaan Otoritas Palestina ini, menyoroti pengalaman selama masa peperangan di sana.